Bank-bank internasional sudah berjanji tidak akan mendanai aktivitas bisnis yang berkaitan dengan batubara. Mereka sadar, setiap dolar yang dipinjamkan akan turut berkontribusi merusak alam dan memicu pemanasan global. Bagaimana dengan bank nasional? Sayangnya mereka masih rajin mendanai batubara. Ajak bankmu keluar dari pendanaan batubara. Segera!
Kami mendukung udara bersih dan terjaganya lingkungan Indonesia. Sayangnya, masih ada lima bank yang mendanai sektor batu bara yang tidak ramah lingkungan
OJK
“OJK masih memasukan pembiyaan PLTU Captive di dalam dokumen Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) ”
“Dirut BRI, Sunarso, menyatakan bahwa perseroan akan membatasi kredit batu bara pada WEF 2022. Hingga 2023, BRI masih menjadi top 3 bank yang membiayai sektor kotor ini”
“Laporan "Still Banking on Coal" yang dikeluarkan oleh lembaga think tank Urgewald (2024) menunjukan bahwa peningkatan pembiayaan BNI pada sektor batu bara mencapai 410% atau US$ 1.2 juta selama 2016-2023.”
“Dirut BCA, Jahja Setiaatmadja, pada Maret 2024 menyatakan bahwa BCA tidak akan menurunkan kredit batu bara eksisting, tetapi mungkin akan menahan kredit baru.”
“Bank Permata adalah anggota dari sindikasi lima bank domestik pembiaya proyek smelter aluminium Adaro Group yang menggunakan PLTU captive di Kalimantan Utara”